Sudah hampir sebulan saya tidak memegang kamera. Bulan Desember lalu adik saya meminjamnya untuk keperluan perlombaan Canon Digital Competition yang digelar di Cirebon. Pikir saya, pakai dulu saja, toh jarang juga saya pakai karena sedang musim hujan sehingga saya malas hunting foto.
Namun awal tahun ini rasanya kehadiran kamera amat sangat saya butuhkan untuk keperluan pekerjaan. Singkat cerita saya ingin mengambil lagi kamera yang awalnya dipinjam oleh adik saya. Ada beberapa opsi yang sempat terpikir pada waktu itu:
- Dikirim via tiki atau JNE namun biayanya cukup mahal dan juga risky
- Ibu saya menawarkan untuk mengantarkannya ke Jakarta. Kami bertemu di stasiun Gambir, kemudian Ibu saya pulang kembali ke Cirebon. hmm untuk opsi ini saya nggak setuju! Nggak tega kalau Ibu saya harus pulang-pergi hanya untuk mengantarkan kamera saja.
- Saya pulang ke Cirebon mengambil kamera itu, tapi bukannya sok sibuk hampir sebulanan ini saya tidak pernah menikmati weekend untuk sekedar tidur siang hehe...
Akhirnya opsi pilihan 3 saya ambil, yaitu pulang ke Cirebon untuk menjemput kamera. Sewaktu saya tiba di Stasiun Gambir, penumpang berjejal mengantri tiket yang rata-rata sudah habis. Beberapa reporter dan kamera person pun mengambil stock shoot dan mewawancarai penumpang secara random. Ada apa nih? Tumben bener Gambir rame kayak mudik Lebaran?
Ternyata efek letusan Gn. Kelud di Jawa Timur yang pada akhirnya mempengaruhi penerbangan memaksa masyarakat menggunakan kereta api sebagai alternatif transportasi yang diandalkan selama hampir 1 minggu. Nggak heran kalau Gambir jadi ramai, dan harga tiketnya pun jadi mahal!
Alhamdulillah setelah ngantri hampir 1 jam saya dapat mengantongi tiket pulang-pergi Jakarta-Cirebon, dengan total harga Rp 360.000 ini rekor harga tiket pulang paling mahal sepanjang saya merantau! Kesel sih, biasanya paling Rp 200.000an, ini melonjaknya berasa kayak lebaran. Tau gitu mending itu kamera dikirimkan via Tiki/JNE.
Untuk meluapkan kekesalan itu, sebuah pesan singkat saya kirimkan kepada Ibu saya:
"Mah aku udah dapet tiket PP nih, gila harganya mahal banget! hampir 400rb-an. Tau gitu kameranya dikirim aja ke Jakarta", penuh kekesalan.
Tidak lama berselang, Ibu saya menjawab:
"Alhamdulillah kalau udah dapat tiketnya, yaudah Ki nanti Mamah ganti ya uang kamu, yang penting kita sekeluarga bisa kumpul biar cuma sebenar aja".
"Ki, kamu mau makan apa?"
Saya terdiam, tertunduk malu, merasakan penyesalan yang mendalam. Kebodohan ini sungguh membuat nafas saya terenyuh tak karuan, rasanya dada ini sesak, penuh dengan penyesalan.
Memang sudah hampir 2 bulan saya tidak pulang karena beberapa urusan pekerjaan di Jakarta. Saya sadar kalau saya anak yang cuek, kadang di akhir pekan, Ibu saya yang terlebih dahulu menghubungi saya untuk sekedar menanyakan kabar, bukan sebaliknya. Padahal berapa sih biaya telepon?
Hari itu saya tersadar, bahwa boleh kita berbangga diri atas pencapaian yang sudah kita raih saat ini. Kita boleh bangga untuk profesi yang sudah kita peroleh, namun ingatlah bahwa dibalik kesuksesan dan keberhasilan, doa dan restu orang tua-lah yang membuat berbagai jalan rezeki dan kemudahan mengalir di hadapan kita. Lupakah akan hal itu?
Bagi orang tua manapun yang memiliki anak di perantauan, berkumpul dengan keluarga adalah momen yang mahal. Mengobati rasa rindu akan kehadiran anak, hanya bisa dilakukan dengan menelepon sang anak. Meskipun demikian, kadang rasa khawatir, cemas dan was-was terus menghantui orang tua manapun yang jauh dari anaknya.
Seorang sahabat pernah bilang kepada saya agar sebisa mungkin menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk berkumpul bersama orang tua selagi mereka ada, selagi kita bisa bersama. Hari ini saya sadar bahwa prioritas seseorang adalah murni merupakan hak kekuasaan kita sebagai individu, bukan karena faktor urusan pekerjaan ataupun faktor lainnya. You always have a choice! Saatnya saya merubah prioritas dalam hidup: keluarga, sahabat dan waktu, untuk setiap momen yang tidak pernah bisa terulang, keluarga dan sahabat adalah dua hal yang ada dalam prioritas utama saat ini.
@Permanarikie - trying to be a better person!