photo captured by @achiesaurus |
Berdoa adalah bentuk komunikasi yang dilakukan oleh manusia kepada
Tuhannya. Berdoa bagi saya erat kaitannya dengan memohon. Entah itu
memohon pengampunan atas dosa yang dilakukan baik disengaja ataupun
tidak, memohon kelancaran atas setiap usaha yang kita lakukan hingga
seringnya memohon untuk dikabulkannya setiap keinginan yang terbesit
dalam hati.
Karena amat berhubungan dengan hati dan perasaan, saya menganggap berdoa itu sifatnya personal. Dilakukan oleh insan manusia kepada Tuhannya. Yang tahu isi doa itu ya cuma saya dan Tuhan.
Belakangan, media komunikasi manusia tidak hanya sebatas tatap muka. Social media adalah salah satu tools yang sedang happening saat ini. Lewat beragam situs jejaring sosial yang terus berkembang, jarak dan waktu dalam berkomunikasi makin tipis batasannya. Social media yang dapat diakses lewat gadget pribadi kapanpun dan di manapun kita kehendaki membuat setiap orang merasa bahwa kebutuhan berkomunikasi menjadi sebuah kebutuhan yang penting - harga mati.
Karena amat berhubungan dengan hati dan perasaan, saya menganggap berdoa itu sifatnya personal. Dilakukan oleh insan manusia kepada Tuhannya. Yang tahu isi doa itu ya cuma saya dan Tuhan.
Belakangan, media komunikasi manusia tidak hanya sebatas tatap muka. Social media adalah salah satu tools yang sedang happening saat ini. Lewat beragam situs jejaring sosial yang terus berkembang, jarak dan waktu dalam berkomunikasi makin tipis batasannya. Social media yang dapat diakses lewat gadget pribadi kapanpun dan di manapun kita kehendaki membuat setiap orang merasa bahwa kebutuhan berkomunikasi menjadi sebuah kebutuhan yang penting - harga mati.
Tak peduli apakah Anda
seorang pemalu ataupun pribadi yang doyan tampil, social media menjadi
pentas yang dapat memfasilitasi kebutuhan kamu, karena pada
dasarnya bentuk komunikasi tidak terbatas pada komunikasi lisan, namun
juga termasuk di dalamnya komunikasi tulisan. Hal inilah yang kemudian
membuat si pemalu lebih berani tampil mencurahkan isi kepalanya via social media.
Membuka diri. Nah mungkin itu yang tepat menggambarkan ajaibnya social media. Betapa tidak, kini kita jadi pribadi yang lebih terbuka kan, mulai dari urusan dapur, sumur, kasur, harga pete naik semua serba di-update terlebih menyangkut hal private seperti berdoa.
Bukan sekali atau dua kali saya melihat teman meng-update doanya via Facebook, Twitter atau Path yang lagi in banget hari ini. Tujuannya apa ya? Apakah untuk mengundang empati dari orang lain? Atau mencoba mendapatkan dukungan sebanyak-banyaknya agar doanya bisa diamini rame-rame, supaya mungkin doanya lebih didengar dan dikabulkan Tuhan dengan cepat. Apapun motifnya, hanya user lah yang lebih paham motif dibalik tindakannya ini.
Membuka diri. Nah mungkin itu yang tepat menggambarkan ajaibnya social media. Betapa tidak, kini kita jadi pribadi yang lebih terbuka kan, mulai dari urusan dapur, sumur, kasur, harga pete naik semua serba di-update terlebih menyangkut hal private seperti berdoa.
Bukan sekali atau dua kali saya melihat teman meng-update doanya via Facebook, Twitter atau Path yang lagi in banget hari ini. Tujuannya apa ya? Apakah untuk mengundang empati dari orang lain? Atau mencoba mendapatkan dukungan sebanyak-banyaknya agar doanya bisa diamini rame-rame, supaya mungkin doanya lebih didengar dan dikabulkan Tuhan dengan cepat. Apapun motifnya, hanya user lah yang lebih paham motif dibalik tindakannya ini.
Untuk urusan update doa via jejaring sosial, nggak muna saya juga pernah kok melakukannya. Motifnya apa ya? Cukup saya yang tau *curang* :D Cuma yang nggak habis pikir, ada aja loh temen yang update dia lagi pake mukenah, bermunajat sambil berdoa di Path, cukup jadi hiburan buat saya :)
Karena cukup penasaran dengan adab berdoa, saya coba googling beberapa adab berdoa dalam agama Islam yang saya yakini, beberapa referensi menyebutkan bahwa agar doa dikabulkan oleh Allah, maka sebaiknya berdoa dilakukan dengan:
Berdoa dengan suara yang lirih dan tidak dikeraskan
Khusuk, merendahkan hati dan penuh harap
Memantapkan hati dalam berdoa dan yakin untuk dikabulkan
Tekun dan tidak terburu-buru
Berdoa memang dapat
dilakukan kapanpun dan dimanapun. Tapi apakah masih relevan jika berdoa
yang hakikatnya bersifat pribadi dilakukan via sosial media seolah
Tuhan punya akun di sosial media tersebut? Bukankah akan lebih indah
jika berdoa dilakukan dengan penuh kerendahan hati dan hanya terbatas
antara kita dengan Tuhan?
Bagaimana menurut kamu?
Bagaimana menurut kamu?